Tuesday, April 29, 2008

dihempas gelombang

i can't understand !
sekejap saja,
saat hilaf mata memandang.
bolehkan aku,
terpuruk jauh dalam dekapmu.
hilang,
sepi,
sunyi,
tersesat dalam hangat duniamu.
apakah rindu?
ataukah naive?
mungkin takut, sayangku.

Thursday, April 24, 2008

anak jaman mengejar mimpi

dari sebuah sudut ibukota,
yang katanya lebih kejam dari ibu tiri.
menumbuhkan semangat hidupku,
bahwa hari ini aku patut berterimakasih.
.
kepada Tuhan.
.
.
.
optimisme,
bukanlah milik pengusaha dan konglomerat.
tapi, milik kami juga.
yang dipaksa oleh takdir,
yang dengan sepenuh hati begembira.
bahwa, hari ini kami masih BEKERJA.
bahwa, hari ini kami masih bisa MEROKOK.
.
bahwa, hari ini kami masih bisa memandangi mimpi-mimpi anak jaman.
.
.
.
secercah harapan telah datang,
saatnya kami mengambil tenaga.
atau bolehlah, kami selesa istirahat.
.
atau bolehlah, kami memandangi betapa gemerlapnya mereka yang memiliki ibukota.
boleh kan?
meski kami, kaum marginal ini, yang mewujudkan mimpi ibukota ini, mengambil sedikit waktu untuk bermimpi.

Wednesday, April 16, 2008

ibu...

tak tahu siapa aku?
tulislah cerita tentang aku,
siapkan tisu untuk air matamu !
.
sudah kuhalang semua rintang,
telah kubuang semua palang,
kini,
aku adalah tangis ibuku,
di tiap malam kelu,
dia berdo'a "oh, anakku..."
.
ibu, rentang kasih yang begitu jauh, begitu penuh, oleh suara-suara seru, oleh dentuman-dentuman gelegar sabar dari hati sang samudera, begitu luasnya, hingga aku masih terus disana, terlena memandangi bintang-bintang tanpa kemudi.
.
.
.
maafkan aku bu,
sembah sujudku...

Friday, April 11, 2008

awan kelabu

Hari ini, kmaren, dan dua hari yang lalu,
rasa-rasanya dunia semakiin cepat,
berputar, entah mengelilingi apa.
.
Seingatku,
baru beberapa waktu kmaren,
aku sholat jum'at di mesjid ini,
sekarang sudah disini lagi.
.
Yah,
aku ke mesjid ini,
hanya untuk sholat jum'at,
biasanya, sholatku, sendiri.
.
Duh,
masih adakah syurga untukku?
Masih adakah jum'at depan?
Masihkah aku sholat jum'at?
.
Robbana, laa tansana...

Wednesday, April 09, 2008

P.S. Cinta Sejatimu

lama sudah kita sekayuh berdua,
di jalan-jalan penuh romantisme,
di tiap tikungan,...
perlahan kita makin rindu.
.
kekasih,
roda kita mungkin lelah meronta,
atau perlu kita tambahkan angin sendu,
atau perlu kita tambahkan rayuan pedal?
.
jangan berhenti dulu,
sebelum hati tertambatkan,
sebelum jiwa diikatkan,
dalam agung laku mu, sayang.
.
cinta,
kemana kita berkelana?
mulai letih perasaan ini,
apakah yg kita cari?
.
jangan terlalu larut kita kembali,
di sana, di rumah, sepiring berdua menanti.
mari,
kita berpegang harapan dan do'a.
.
mari bidadariku....